Permasalahan-permasalahan di daerah perkotaan khususnya masalah transportasi Perkotaan.
1.Kemacetan Lalu Lintas
Meningkatnya permintaan perjalanan;
Rendahnya disiplin berlalu lintas
Dominannya penggunaan angkutan pribadi.
Ketidak konsistenan pengembangan tata guna lahan.
Pemanfaatan jalan dan fasilitas LLAJ diluar kepentingan lalu lintas.
2.Pelayanan Angkutan Umum Kurang Memadai:
Tingkat aksebilitas rendah;
Tingkat pelayanan rendah (waktu tunggu tinggi, lamanya waktu perjalanan, ketidaknyamanan dan keamanan di dalam angkutan umum)
3.Polusi Akibat Kendaraan Bermotor
Penggunaan bahan bakar yang tidak ramah lingkungan;
Kurangnya perawatan kendaraan bermotor;
Penyimpanan terhadap standar spesifikasi teknis kendaraan bermotor;
Usia kendaraan yang rata-rata ‘tua’.
4.Jumlah kejadian Kecelakaan Semakin Meningkat.
Rendahnya disiplin berlalu lintas;
Kurangnya fasilitas pendukung dan perlengkapan jalan;
Kurang tegasnya penegakan hukum.
Maka dengan demikian Kementrian Perhubungan RI Khususnya Direktorat Bina Sistem Transportasi Perkotaan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat mengeluarkan kebijakan pengembangan Sarana Angkutan Umum Massal (SAUM).
Keunggulan SAUM berbasis BUS
Biaya Operasional penumpang per km lebih murah;
Optimasi pemakaian ruang jalan;
Pembangunan Cepat, Murah & Fleksibel.
Keuntungan
Keamanan dan kenyamanan penumpang lebih terjamin, karena penggunaan pintu hidrolik ketika bus berhenti
Menghemat waktu, biaya dan tenaga;
Optimasi pemakaian ruang jalan (mengurangi kepadatan);
Penerapan tertib budaya antri pengguna SAUM;
Pembangunan Cepat, Murah & Fleksibel, kenyamanan dan handal, memberikan kemudahan;
Peningkatan kapasitas angkut;
Peningkatan dan perbaikan pelayanan dengan pengadaan armada baru;
Meningkatkan citra dan memperindah estetika kota;
Integritas pelayanan;
Peningkatan jumlah penumpang dari pengguna kendaraan pribadi (opsi pilihan transportasi beralih menggunakan SAUM);
Peningkatan disiplin pengguna angkutan untuk naik/turun di halte.
Dapat di terapkan untuk penyandang cacat;
Kendaraan yang digunakan ramah lingkungan;
Sistem tiket terintegrasi;
Pembayaran tiket di halte bukan diatas bus;
Perpindahan penumpang jauh lebih aman;
Pelayanan buy the service;
Dimungkinkan penerapan self financing dan privatisasi;
Menggunakan bus yang lebih bersih.
Kelemahan Pembangunan SAUM
Berkurangnya luas/kapasitas jalan
Pengeluaran subsidi (bukan keharusan)
Penurunan pendapatan bagi masyarakat sipil (gross roff)
Penurunan pangsa pasar/pendapatan bagi operator angkutan umum regular
Dampak sosial Pembangunan SAUM antara lain :
Budaya disiplin Masyarakat
Peningkatan Pelayanan Angkutan Umum
Keserasian dengan pembangunan Perkotaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar